Universitas Airlangga melakukan teken Memorandung of Understanding bersama dengan Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Rabu (8/12/2021) di Ruang Kahuripan 301. Teken MoU itu tentang Bantuan Mesin Peralatan Kitin, Kitosan, dan Glukosamin.
Kesepakatan kerja sama yang tertuang dalam MoU itu ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin dan Direktur Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Ir Supriadi, M.Si.
Selain dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, MoU juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Farmasi UNAIR Prof. Junaidi Khotib S.Si, Apt., M.Kes., Ph.D., Ketua Badan Kerjasama dan Manajemen Pengembangan (BKMP) Dr. Eko Supeno drs., M.Si., dan beberapa tamu undangan.
Perlu diketahui, sebelum penandatanganan MoU, bantuan alat dari Kementerian Perindustrian sudah lebih dulu diterima dan dapat dipergunakan di Teaching Industry Cangkang Kapsul UNAIR. Madyan mengungkapkan bahwa ke depan kampus diarahkan untuk memiliki inovasi yang mampu menjawab tantangan di masyakarat.
“Kami berharap ke depan UNAIR dan kampus lain bisa meng-create produk baru hasil inovasi di kampus. Hal itu akan meningkatkan peran serta perguruan tinggi dalam meningkatkan produk yang berkualitas,” ucap Madyan.
Di negara maju, ucap Madyan, kampus memiliki peran penting dalam berinovasi dan menciptakan produk yang berguna di masyarakat. Untuk itu ia mendorong UNAIR maupun kampus lain dapat menelurkan inovasi-inovasi itu.
Sebagai informasi, sebelum melakukan penandatanganan MoU, tim dari Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian melakukan peninjauan lokasi Teaching Industry Kapsul dan Glukosamin yang terletak di Kampus C UNAIR. Madyan berharap, kerja sama antara UNAIR dengan Kementerian Perindustrian dapat terus berjalan.
“Kami harap kerja sama ini akan berjalan dengan baik, tidak hanya dengan produk atau alat tapi juga ada hasil inovasi baru lagi yang dihasilkan oleh UNAIR. Memang kami berkomitmen menghasilkan inovasi terbaru bagi kemajuan industri di Indonesia,” ucap pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh