Sebanyak 20 Dosen IPB University hadiri Final Conference Erasmus+ SFARM (Sustainable Farming), 12-13/7. Mereka adalah dosen dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB University.
“Project Manager ERASMUS+ SFARM di IPB University adalah Prof Edi Santosa, Guru Besar Fakultas Pertanian. Prof Edi juga ditunjuk sebagai Liaison Officer (LO) untuk Indonesia dan project leader untuk kegiatan akreditasi pada konsorsium tersebut,” ujar Prof Iskandar Zulkarnaen Siregar, Direktur Program Internasional IPB University.
Project SFARM (Sustainable Farming) ini didanai Uni Eropa tahun 2018-2021 untuk penguatan bidang sustainable farming Program Master (S2). Bentuk kegiatannya adalah training kapasitas dosen dengan narasumber dari Eropa, hibah peralatan untuk agro-tech, studi banding ke perguruan tinggi di Eropa, studi banding ke negara Asia dan perbaikan kurikulum.
Menurut Prof Edi, Proyek SFARM secara khusus telah melahirkan kerjasama dengan Agricultural University of Athens (AUA)-Yunani dan University of Evora (UEVORA)-Portugal. Kerjasama yang dijalin IPB University dengan dua universitas tersebut adalah di bidang pendidikan, penelitian, pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, dan pengembangan perguruan tinggi.
Prof Edi juga menambahkan bahwa salah satu makalah yang dipaparkan Dosen IPB University berhasil menarik minat peserta yang lain untuk menjalin kerjasama. Makalah berjudul “The Accreditation as Quality Assurance of Higher Education Program” yang dibawakan Dr Maya Melati membuat beberapa partner dari Asia tertarik pada proses akreditasi di Indonesia.
“Mereka akan mengundang Dr Maya Melati untuk menjadi narasumber di universitas mereka,” imbuhnya. Prof George Papadakis (AUA) sebagai Koordinator Proyek SFARM menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas keberhasilan yang telah dicapai dari kegiatan ini. Yakni dalam mengembangkan program master, membuat materi training online untuk petani dan praktisi di negara mitra, mempromosikan pertanian berkelanjutan kepada dunia industri, dan membangun kolaborasi lintas negara dan lintas budaya.
Prof Papadakis menyatakan keinginannya untuk meneruskan proyek kerjasama dalam skema lain di masa mendatang.
Konsorsium ini melibatkan empat lembaga di Eropa dan delapan perguruan tinggi di Asia. Yaitu EuroTraining, Agricultural University of Athens (AUA)-Yunani, University of Basilicata-Italia serta University of Evora (UEVORA)-Portugal, IPB University dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dari Indonesia, Hue University of Agriculture and Forestry (HUAF) dan Tay Nguyen University (TNU) dari Vietnam, Champasack University (CU) dan Savannakhet University (SKU) dari Laos, serta Southwest University (SWU) dan Chongqing Three Gorges University (CTGU) dari China.